Jumat, 19 Desember 2008

Berita = Oksigen


Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh yang dikenal sebagai guru besar Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, tidak hanya piawai dalam teknologi tapi juga piawai dalam merangkai kata.

Hal itu terbukti saat Profesor Nuh memberikan kata sambutan dalam sebuah acara peluncuran situs berita di Jakarta Rabu 17 Desember lalu. Pak Nuh mengingatkan bahwa berita ataupun informasi itu layaknya oksigen.

Dia memaparkan, oksigen jika dihirup bisa memiliki dua dampak. Oksigen yang bersih dan tidak terkontaminasi, maka akan menyegarkan. Tapi oksigen yang tercemar atau terkontaminasi maka akan menyesakkan.

Demikian halnya dengan media massa yang menyiarkan informasi atau berita. Jika berita atau informasi itu bersih dan tidak terkontaminasi maka dia akan menyegarkan. Demikian sebaliknya.

Tidak berhenti disitu, Pak Nuh mengingatkan kepada media massa untuk mengikuti rambu-rambu yang ada. “Media massa memang harus bebas. Tapi setiap kebebasan itu selalu dibatasi oleh kebebasan yang lain. Maka, jika semuanya mau bebas tanpa memperhatikan kebebasan yang lain, yang ada adalah hukum rimba.”

Dalam pandangan Menkominfo, media akan memberikan kontribusi yang positif ke masyarakat jika setidaknya memberikan 3E, yakni: Education (pendidikan), Empowering (pemberdayaan), dan Enligtening (pencerahan).

Tidak ada komentar: